Pelajar SMA Tewas Dibacok

Orang Tua Korban Pembacokan di Pomad Bogor Kenang Keinginan Almarhum: Mau Jadi Arsitek & Beli Mobil

Ia adalah AS, yang merupakan korban pembacokan di lampu merah Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor pada Jumat lalu.

Penulis: Reynaldi Andrian | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
kolase TribunnewsBogor
Orang tua angkat AS korban pembacokan yang tewas di Simpang Pomad Kota Bogor mengenang semasa hidup almarhum, banyak cita-cita dan keinginan yang belum terlaksana 

Warga tersebut sengaja menginformasikan dengan mendatangi tempat kerja Ruja'i.

"Saya belum dikasih tau di situ ada apa di suruh pulang, pas saya di rumah kaget ada bendera kuning tapi belum di kasih tau ada apa, terus dibawa ke rumah sakit (FMC) baru di situ dikasih tau," ungkap Ruja'i.

Sosok AS

Menurutnya, AS merupakan anak yang berbakti ke orang tuanya.

Bahkan, almarhum juga tidak memiliki banyak masalah.

Baca juga: Tanggapi Soal Pelajar SMA yang Tewas Dibacok di Simpang Pomad Bogor, Ini Kata Pengamat

AS yang bersekolah di SMK Bina Warga 1 Kota Bogor itupun sengaja memilih sekolah tersebut untuk memenuhi cita-citanya.

Ruja'i mengungkapkan bahwa AS bercita-cita ingin menjadi insinyur atau arsitek kelak nanti.

"Sekolah emang pilihan dia, sebenernya dia pengen jadi insinyur, arsiteklah, kali saya terserah dia aja, akhirnya dia ngambil teknik," ujar orang tua angkat korban, Ruja'i kepada wartawan, Sabtu (11/3/2023).

Bahkan, dengan cita-citanya itu AS ingin merenovasi rumahnya.

Rencananya itu merupakan sebuah usaha AS untuk membahagiakan orang tua angkatnya.

"Bahkan sebenernya dia pengennya membangun rumah ini, kata dia kalau dede kerja nanti, nanti dede yang cari uang dede yang bangun ini," ungkapnya.

Detik-detik pembacokan yang dilakukan oleh tiga oreang anak SMA terhadap anak SMA lainnya hingga tewas disabet oleh pedang di persimpangan Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, pada Jumat lalu
Detik-detik pembacokan yang dilakukan oleh tiga oreang anak SMA terhadap anak SMA lainnya hingga tewas disabet oleh pedang di persimpangan Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, pada Jumat lalu (Istimewa kolase)

Kini, harapan mulia anaknya itu hanya tinggal kenangan saja.

Ruja'i pun hanya bisa pasrah dan terdiam menerima takdir yang menimpa keluarganya.

Keinginan AS

Kenangan AS tak sampai disitu saja.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved