Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kondisi Tugu Maseng di Cigombong Bogor Memprihatinkan, Padahal Jadi Saksi Bisu Sejarah

garis batas wilayah tersebut dibuat lantaran ada kompromi antara Pemerintahan Indonesia dengan Pemerintahan Belanda, yang mana pada garis tersebut

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Tugu Maseng, Kampung Maseng, Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIJERUK - Tugu Maseng yang berlokasi di Jalan Kolonel Bustomi, Kampung Maseng, Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat kondisinya memprihatinkan.

Tugu ini merupakan bangunan menyerupai patung seorang pahlawan yang sedang memegang bambu merah putih di tangan kiri serta mengepalkan tangan kanan dan diacungkan ke atas.

Pantauan TribunnewsBogor.com, kondisi Tugu Maseng saat ini sangat memprihatinkan.

Bahkan, dii sekitaran Tugu tersebut nampak banyak sekali sampah dan rumput liar yang tumbuh dengan sembarang, terlebih tidak ada satupun lampu yang menerangi bukti sejarah itu.

Lalu, di dekat Tugu Maseng ini terdapat sebuah prasasti yang ditulis oleh Bupati Bogor pada 20 Mei 1978.

Dalam prasastinya tertulis "Pada tahun 1946 di sini letak garis demarkasi antara Tentara T. R. I Brigade II SKN Siliwangi Pemimpin Mayor A. E Kawilarang dengan Kepala Staff Kapten Taswin Natadiningrat dengan Tentara Belanda," Maseng, 20 Mei 1978.

Menurut Guru Sejarah SMA Negeri 1 Cijeruk, Dwiyoso Nugroho mengungkapkan, dirinya menduga Tugu Maseng merupakan batas wilayah antara Pemerintahan Indonesia dengan Pemerintahan Belanda.

Asumsi tersebut dirinya lontarkan bersumber dari tulisan prasasti yang terdapat pada Tugu Maseng tersebut.

"Tugu tersebut kalau menurut tulisan prasastinya merupakan batas wilayah antara Indonesia dengan Belanda. Tahun 1946 ketika Indonesia merdeka Belanda kan datang lagi kesini nah berusaha untuk menguasai Indonesia nah terjadilah gesekan dengan pemerintah Indonesia," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Rabu (31/5/2023).

Menurutnya, garis batas wilayah tersebut dibuat lantaran ada kompromi antara Pemerintahan Indonesia dengan Pemerintahan Belanda, yang mana pada garis tersebut pada sisi sebelah Timur merupakan wilayah Indonesia dan sebelah barat merupakan wilayah Belanda.

"Nah lalu ada kompromi, menentukan batas-batas wilayah. Ini wilayah Indonesia ini wilayah Belanda sampai ke Bandung, itukan disebut dengan garis Van Mook ya atau garis khayal, diakan geser terus. Nah pertama itu disitu, itu adalah batas wilayah kesebelah barat itu wilayah Belanda ke sebelah Timur itu wilayah Indonesia," ungkapnya.

Hanya saja di monumen di dalam Tugu Maseng tersebut dibangun jauh setelah kejadian itu terjadi.

"Cuman memang batas wilayah itu dibangun jauh setelah kejadian itu terjadi, dibangun tahun 1978," imbuhnya.

Baca juga: Punya Nilai Historis, Ini Sejarah Tugu Helikopter yang Ada di Dekat Masjid Attaawun Puncak Bogor

Namun secara pasti kapan patung tersebut dibuat masih menjadi tanda tanya, sebab dalam bangunannya tidak ada keterangan apapun mengenai patung itu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved