Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Penyebab Dokter Djaja Takut Bertemu Edi Darmawan, Biang Kerok Tak Ditemukan Sianida di Tubuh Mirna ?

Terjawab Sudah Penyebab Dokter Djaja Takut Bertemu Edi Dermawan, Benarkah Sianida di Tubuh Mirna Hilang Gara-gara Tindakannya ?

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: widi bogor
Youtube Karni Ilyas/Richard Lee/Ist
Penyebab Dokter Djaja Takut Pada Edi Darmawan 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Edi Darmawan menyebut Dokter Djaja Surya Atmadja takut saat bertemu dirinya.

Djaja Surya Atmadja menjadi sorotan karena menyebut Mirna Salihin tewas bukan karena sianida.

Dokter Djaja juga mengklaim tak menemukan tiga ciri khusus seseorang yang tewas karena racun sianida.

Edi Darmawan bercerita pada Karni Ilyas, istrinya Santi mengeluhkan sikap Dokter Djaja Surya Atmadja saat mengawetkan jenazah Mirna Salihin.

"Itu malam juga si Mirna masih di rumah, diembalming. yang jagain bu Santi. Dokter otopsinya itu suit, suit (siul). Dokter Djaja itu lho. Santi sampai heran. 'Kok embalmin ko suit-suitan'. 'Dok emang gak ada dokter perempuan ? gak ada'. Dia marah tuh, 'cuma saya di sini'," kata Edi di Youtube Karni Ilyas Club.

Edi mengaku tak mau mengambil hati peristiwa itu.

Namun begitu kata Edi, Dokter Djaja Surya Atmadja disebut kabur ketika bertemu dirinya.

"Saya dulu punya istri yang Tiara, meninggal bapaknya, ketemu dia lagi, embalming, 'eh kurang ajar lu dokter', dia kabur akhirnya ganti dokter lain. dia ketakutan sama saya," kata Edi ayah Mirna Salihin.

Dokter Djaja mengakui bahwa ia melihat jenazah Mirna Salihin secara tak sengaja.

"Saya terlibat kasus ini secara tidak sengaja saat itu mau mengawetkan jenazah. Mirna ini meninggal mau dikubur 3 hari kemudian. Waktu itu saya tanya, 'ada apa ? abis minum kopi mati'. Saya langsung aware, sebelum formalin saya lakukan pemeriksaan," katanya.

Kasus Jessica Wongso menjadi polemik karena Dokter Djaja menyebut bahwa kandungan sianida di tubuh Mirna Salihin tak cukup mematikan.

"Yang pertama racun dikirim ke puslabfor, sample muntahan negatif sianida," kata dia.

Pun demikian dengan sample yang diambil oleh dr Slamet.

"Di darah, hati, isi lambung, urin, semuanya negatif sianida, terus kemudian kecuali di lambung ketemu sianida 0,2 gram per liter," tuturnya.

Menurut dr Djadja, sianida sebanyak itu jumlahnya termasuk sangat kecil.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved