Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Penyebab Dokter Djaja Takut Bertemu Edi Darmawan, Biang Kerok Tak Ditemukan Sianida di Tubuh Mirna ?

Terjawab Sudah Penyebab Dokter Djaja Takut Bertemu Edi Dermawan, Benarkah Sianida di Tubuh Mirna Hilang Gara-gara Tindakannya ?

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: widi bogor
Youtube Karni Ilyas/Richard Lee/Ist
Penyebab Dokter Djaja Takut Pada Edi Darmawan 

Ia pun heran kenapa di sample muntahan tidak ada, namun di lambung ada tapi dengan jumlah sangat kecil.

"Itu kecil banget, dan logikanya kalau dari besar jadi kecil masuk akal. Kalau dari tidak ada jadi ada, kan tanda tanya," pungkasnya.

Namun begitu Dokter Ahli Forensik dr Summy Hastry menerangkan cairan yang digunakan untuk embalming atau mengawetkan mayat bisa melarutkan cairan apapun dalam tubuh, termasuk racun.

Sedangkan tiga hari setelah tewas usai minum Es Kopi Vietnam di Kafe Olivier, Dokter Hastry diajak berdiskusi oleh Dokter Slamet Purnomo tentang jenazah Mirna Salihin yang diminta untuk diotopsi namun sudah diawetkan atau embalming.

"Melarutkan mungkin cairan-cairan racun atau benda-benda asing yang mematikan. Jadi gak kelihatan kalau kita periksa jaringannya," kata Dokter Hastry.

Formalin yang dipakai dalam embalming kata Hastry bisa berjumlah dua sampai lima liter untuk satu tubuh.

Formalin dimasukkan dari pembuluh darah kaki atau leher.

Ketika sudah diembalming, kata Dokter Hastry, tak bisa lagi mendeteksi cairan lain dalam tubuh.

"Hati, empedu, jantung, mungkin pengen tahu sakit jantung, itu gak bisa terdeteksi karena sudah tertutup cairan formalin," kata Dokter Hastry.

Hastry menduga, 0,2 miligram per liter sianida dalam tubuh Mirna adalah sisa dari keseluruhan yang masuk dalam tubuh.

"Mungkin sisa, tidak tercampur semua," katanya.

Hal ini senada dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU dalam sidang Jessica Wongso, Sandhy Handika.

Dijelaskan bahwa yang ditemukan Profesor Budi Sampurna ada kandunga natrium sianida dengan rincian 0,2 sianida dan 950 miligram per liter natrium.

"Kalau racun itu tidak sedemikian banyaknya, setelah diembalming pasti 0. Ada ahli yang mengatakan, karena racun saking banyaknya, setelah embalming pun masih ada 0,2. Harusnya nol," kata Sandhy.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved