Bogor Dilanda Kekeringan

Imbas Kemarau Panjang, 10 Buruh Tani di Puncak Bogor Hilang Pekerjaan Karena Hasil Panen Berkurang

Petani jagung itu berada di Kampung Legok, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Selain kehilangan pekerjaannya, kebun jagungnya

|
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Perkebunan di Kampung Legok, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Alami Penurunan Hasil Panen, Senin (16/10/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Sejumlah buruh tani jagung di kawasan Puncak Bogor harus kehilangan pekerjaannya akibat musim kemarau panjang yang terjadi saat ini.

Petani jagung itu berada di Kampung Legok, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Selain kehilangan pekerjaannya, kebun jagungnya pun hasil panennya meroset dua kali lipat.

"Kalau panen si panen cuman hasilnya menurun," kata salah satu petani, Aep (73) pada TribunnewsBogor.com, Senin (16/10/2023).

Setelah panen, ia menjual jagung dihitung perbiji bukan perkilo.

Biasanya dalam satu petak yang berisi kurang lebih 2.000 pohon jagung.

Aep bisa memanen hingga 1.500 jagung.

Tetapi saat ini hasil panen tersebut berkurang tak seperti biasanya.

"Ya itu biasanya 2.000 pohon jagung, kalau panen biasanya 1.500. Sekarang mah cuman 1.000, karena dihitungnya perbiji disini mah dikirim ke luar negeri," ungkapnya.

Selain berkurangnya hasil panen, dampak lainnyapun dirasakan.

"Sekarang mah jagungnya juga kecil, biasanya mah gede," terangnya.

Bahkan setelah hasil panennya menuruh buruh tani yang bekerja di kebun jagung itu turut menjadi korban.

Baca juga: Ratusan Hektar Sawah di Bogor Kekeringan, Dinas TPHBun Bakal Beri Asuransi Petani yang Terdampak

Biasanya di kebun jagung tersebut terdapat 15 buruh tani yang dipekerjakan.

Namun, kali ini lebih dari setengahnya harus hilang pekerjaan karena hasil panen yang tak kunjung normal akibat kemarau panjang.

"Sebenarnya ya kemarau sekarang lebih parah, biasanya mah walaupun kemarau masih bisa banyak panen, terus juga pekerjanya berkurang dari 15 sisa 5," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved