Sisi Lain Bogor
Cerita Warga Tentang Makam Belanda di Puncak Bogor, Tengah Malam Lihat Sosok Tak Biasa Berkuda Hitam
Bogor masih menjadi magnet bagi wisatwan lokal maupun asing untuk menikmati keasrian alam maupun kelezatan kulinernya.
Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bogor masih menjadi magnet bagi wisatwan lokal maupun asing untuk menikmati keasrian alam maupun kelezatan kulinernya.
Selain wisata alam dan kuliner, Bogor menyajikan jejak sejarah yang terukir. Tak sedikit pula sejarah asal usul yang belum tuntas dibahas.
Satu di antara banyaknya cerita sisi lain Bogor, warga lokal dibuat penasaran dengan makam Belanda.
Makam Belanda itu berada di wilayah Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Baca juga: Sisi Lain Indahnya Situ Tunggilis Bogor, Kental Cerita Mistis Tapi Jadi Surga Penghasilan Warga
Pemakaman Belanda itu tersembunyi di belakang warung di Kelurahan Cisarua yang sekaligus menjadi saksi bisu kisah-kisah yang belum terungkap.
Di area pemakaman tersebut terdapat makam persegi empat yang misterius dengan nisan yang telah tak terbaca dan satu lagi, makam pusara segi empat milik Charlotte Johanna yang wafat pada 27 September 1857.
Pemandangan yang mencolok adalah makam persegi empat dengan patung marmer dua perempuan berpelukkan, bertuliskan 'Gewijd Aan de Nagedachtenis Van Onze Lievelingen' yang berarti 'didedikasikan untuk mengenang orang-orang tersayang.'
Dua orang tersayang itu, Charlotte Jeannette Francoise dan Mathilde Cornelie, diketahui meninggal pada Agustus 1878 dan Agustus 1879.
Baca juga: Mengulik Cerita Pohon Jubleg Parung Bogor, Ikon Penanda Jalan yang Dianggap Punya Aura Mistis Kuat
Warga setempat, Pipih (36) membagikan cerita menyeramkan seputar pemakaman ini, termasuk pengalaman melihat orang Belanda naik kuda hitam pada jam 2 malam.
"Menyeramkan dari dulu ini mah, apalagi kalau ada orang baru kesini ngomongnya asal, kencing asal terus gede sebelah. Awal-awal jualan tahun 2017 mah serem, pernah jam 2 malam keluar orang Belanda naik kuda hitam keluar yang lihat dua orang saya sama temen," paparnya.
Ia juga menceritakan tentang seorang ibu-ibu yang kesurupan dan berbicara dalam bahasa Belanda beberapa tahun lalu.
"Kesurupan pernah ada tahun 2014an, ibu-ibu nitip gerobak dorong di dalam, sama ibu dicuci di dalam ga tau duduk di makam atau gimana dia 2 Minggu sakit, kesurupan ngomongnya Belanda. Asli gak ada yang ngarti," ungkapnya.

Pipih mengungkapkan bahwa, kendati Belanda tidak lagi hadir, legenda arwah yang gentayangan, terutama yang konon kehilangan anggota tubuh masih berlanjut.
"Kalau sekarang yang masih jadi cerita mah itu orang yang gak ada kepalanya," katanya.
Meskipun pemakaman ini nampak terlantar, masih ada warga yang dengan setia membersihkan rumput liar di sekitarnya.
Menilik Jembatan Ledeng Sindangsari Kota Bogor, Ternyata Usianya Sudah Lebih dari 1 Abad |
![]() |
---|
Kisah Tembok Tinggi RS UMMI Kota Bogor, Rupanya Usianya 2 Abad, Pernah Jadi Tempat Pembuatan Granat |
![]() |
---|
Sisi Lain Lapangan Sempur Kota Bogor, Dirancang Arsitek Belanda Sampai Jadi Tempat Pidato Bung Karno |
![]() |
---|
Kisah Arif Satgas Pelajar Kota Bogor, 18 Tahun Bubarkan Tawuran, Tak Berhenti Meski Diancam |
![]() |
---|
Mengulik Sejarah Bakal Kantor Gubernur Dedi Mulyadi, 100 Tahun Lebih Tua dari Balai Kota Bogor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.