Polemik Ijazah Jokowi

Pernyataan Beathor Bikin Prasetyo Edi Heran, Pertanyakan Motif Koar-koar Ijazah Jokowi Pasar Pramuka

Pernyataan Beathor Suryadi terkait tudingan ijazah Jokowi kini masih jadi perbincangan hangat.

Editor: Naufal Fauzy
Taufik Ismail/Tribunnews.com
ISU IJAZAH JOKOWI - Politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) Prasetyo Edi Marsudi yang justru heran dengan pernyataan Beathor tersebut. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pernyataan Beathor Suryadi terkait tudingan ijazah Jokowi kini masih jadi perbincangan hangat.

Diketahui bahwa Beathor ini menyusul tudingan kubu Roy Suryo Cs yang menuding ijazah Jokowi palsu.

Beathor kemudian muncul dan memberikan pernyataan bahwa ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka, Jakarta saat akan maju Pilgub DKI.

Sontak hal itu pun mendapat reaksi dari banyak pihak.

Salah satunya seperti politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) Prasetyo Edi Marsudi yang justru heran dengan pernyataan Beathor tersebut.

Prasetyo juga mempertanyakan motif Beathor sampai koar-koar menuding ijazah Jokowi buatan Pasar Pramuka.

Prasetyo membantah pernyataan Beathor Suryadi soal pelbagai tuduhan yang dilontarkan terkait proses Pilgub DKI Jakarta tahun 2012 lalu. 

Mantan Ketua DPRD DKI ini menegaskan, Beathor tidak pernah masuk ke dalam tim pemenangan Jokowi-Ahok dalam Pilgub.

“Seingat dan sepengetahuan saya, tidak ada nama Bung Beathor Suryadi masuk di dalam tim pemenangan Jokowi-Ahok yang kala itu diajukan secara resmi oleh PDI Perjuangan dan Gerindra ke KPUD DKI,” kata Prasetyo kepada para wartawan di Jakarta, Kamis (26/6/2025).

Pernyataan Prasetyo ini menjadi klarifikasi resmi terhadap berbagai pernyataan Beathor Suryadi yang belakangan viral terkait proses pendaftaran Jokowi-Ahok di Pilgub DKI Jakarta 2012. 

Beathor menyebutkan bahwa ijazah Jokowi palsu yang dicetak di Pasar Pramuka, Jakarta. 

Bahkan, Beathor juga menyebutkan bahwa banyak kader PDIP yang menggunakan ijazah palsu, termasuk Prasetyo.

Dia pun menjelaskan, dalam Pilgub DKI Jakarta tahun 2012, dirinya ditugaskan oleh DPP PDI Perjuangan sebagai Bendahara Tim Pemenangan Jokowi-Ahok. 

Dimana, saat itu tim resmi pemenangan Jokowi-Ahok terdiri dari kader PDI Perjuangan dan Partai Gerindra sebagai partai koalisi.

Prasetyo juga menjelaskan terkait proses yang dilakukan tim pemenangan untuk melengkapi persyaratan administrasi ke KPUD DKI Jakarta untuk mengajukan Jokowi-Ahok sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur kala itu. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved