Modus Baru Kawin Kontrak Bagi Wisatawan Asing di Puncak Bogor, Germo Pakai Wali dan Amil Palsu
modusnya kini bertambah dari awalnya melibatkan perempuan pekerja seks komersial (PSK), kini juga melibatkan perempuan desa yang dijebak
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Ardhi Sanjaya
"Ditanya, 'kamu punya bapak gak ?' ke ceweknya. 'Ada, tapi bapak saya sudah meninggal, tapi ini kakak saya', walinya kakaknya. Padahal bukan kakaknya," kata TM.
Sehingga setelah pernikahan bodong itu digelar, barulah prostitusi bisa dilakukan dengan tarif Rp 2,5 Juta hingga Rp 4 Juta tergantung kesepakatan.
"Jadi orang Arab itu melakukan hubungan seks itu harus sah dulu. Kata orang Arab mah sah, padahal enggak," ujarnya.
"Itu ada wali, bapaknya dianggap udah meninggal. Padahal walinya orang situ, pakai peci, pakai sorban. Amilnya juga bukan amil yang tercatat di desa. Doanya pakai bahasa Arab, pada pinter dah ngawininnya," imbuhnya.
Setelah pernikahan bodong itu, sang perempuan PSK akan menemani si tamu hidung belang ini selama beberapa waktu layaknya suami istri.
Seperti selama lima hari hingga belasan hari tergantung kemauan si hidung belang.
"Nah dia menganggap dia istrinya, dibawa kemana-mana, jalan, ini istri saya, gitu. Nah pas dia mau pulang ke Arab, diceraikan perempuan itu. 'Saya mau pulang ke Arab, kamu saya ceraikan.' Kan kalau nikah sirih mah satu kali kata-katanya diceraikan, udah beres," ungkapnya.
| Penyebab Sopir Ambulans Meninggal Sesaat Usai Antar Jenazah di Ciamis, Kepala Dusun Ungkap Fakta |
|
|---|
| Terjawab Soal Viral Pria Israel Ber-KTP Pasir Hayam Cianjur, KDM Temui Bupati: Ini Bagaimana ? |
|
|---|
| Memantau Populasi Burung Pemangsa di Kawasan Puncak Bogor, Jadi Indikator Mengukur Ekosistem Sehat |
|
|---|
| Fenomena Kawin Kontrak di Puncak Bogor Menurun, Wisatawan Banyak yang Bawa Istri dan Anak |
|
|---|
| Tarif Kawin Kontrak di Kawasan Puncak, Rupanya Begini Cara PSK Biar Dapat Duit Banyak |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.