Profil Arif Satria, Rektor IPB yang Kini Nahkodai BRIN, dari Kampus ke Panggung Riset Nasional
Rektor IPB Arif Satria resmi ditunjuk Presiden Prabowo menjadi Kepala BRIN, memulai babak baru dari dunia kampus menuju panggung riset nasional.
Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) periode 2011–2016 dan terlibat dalam berbagai lembaga yang bergerak di bidang riset dan kebijakan publik.
Aktivitasnya membuatnya dikenal sebagai akademisi yang piawai menghubungkan dunia penelitian dengan kebutuhan nyata masyarakat dan pemerintah.
Karier kepemimpinannya mulai menanjak ketika ia terpilih sebagai Rektor IPB University pada 15 Desember 2017.
Saat itu, usianya baru 46 tahun, menjadikannya salah satu rektor termuda dalam sejarah IPB.
Lima tahun kemudian, pada 2022, ia kembali terpilih untuk periode kedua secara aklamasi oleh Majelis Wali Amanat IPB.
Di bawah kepemimpinannya, kampus pertanian terbesar di Indonesia itu mengusung visi “Techno-Socio Entrepreneurial University”, yaitu kampus berbasis riset dan kewiraakan sosial yang mendorong inovasi dari mahasiswa dan dosen agar berdampak langsung bagi masyarakat.
Selama menjabat, Arif Satria memperkenalkan berbagai program yang memperkuat posisi IPB University sebagai universitas riset dan inovasi.
Ia menggagas Agribusiness and Technology Park (ATP) sebagai wadah pengembangan pertanian modern, mendorong inkubasi bisnis berbasis riset, serta memperluas jejaring kerja sama internasional.
Baca juga: Dihadapan Jokowi, Prof Arif Satria Berseloroh Indonesia Akan Dipimpin Lulusan IPB University
Di bawah kepemimpinannya pula, IPB University semakin aktif mendorong hilirisasi riset, agar hasil penelitian bisa diimplementasikan menjadi solusi konkret di bidang pangan, lingkungan, dan teknologi pertanian.
Kini, tanggung jawab Arif Satria meluas ke tingkat nasional.
Sebagai Kepala BRIN, ia akan memimpin koordinasi riset di berbagai bidang strategis, mulai dari pangan, energi, lingkungan, hingga teknologi.
Lembaga ini menjadi motor utama dalam merancang dan mengarahkan kebijakan riset Indonesia agar lebih terintegrasi dan efektif.
Pengalaman Arif Satria memimpin IPB University dan kiprahnya di berbagai forum internasional seperti FAO dan Konferensi Rio+20 menjadi modal penting untuk memperkuat kolaborasi antara peneliti, akademisi, industri, dan pemerintah.
Meski masih menjabat sebagai rektor IPB University hingga 2028, status Arif Satria akan disesuaikan.
Penyesuaian posisi Arif Satria di IPB University akan dilakukan sesuai ketentuan perguruan tinggi negeri berbadan hukum.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t
| QAQC Summit 2025 Hadirkan Forum, Perluas Jaringan Profesional Mutu |
|
|---|
| Roadshow 2025, Najwa Shihab Gelorakan Semangat Mahasiswa: Nyalakan Potensi dengan Kerendahan Hati |
|
|---|
| Melihat AWS Alat Pengukur Cuaca di Sekolah Insantama Bogor, Orangtua Bisa Jaga-Jaga Sebelum Hujan |
|
|---|
| IPB University Gelar Focus Group Discussion, Bahas Tata Kelola Kawasan Puncak Bogor |
|
|---|
| Universitas Nusa Mandiri Gandeng BRIN, Dorong Revolusi Riset Ikan Lewat Teknologi AI |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/profil-arif-satria-kepala-brin.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.