Masih Ada yang Berjamaah di Masjid, Ustaz Abdul Somad : Insallah Jamaah Dengar Kalau Perut Kenyang
Tak hanya ibadah saja, pemerintah juga meminta masyarakat untuk bekerja di rumah dan belajar dari rumah.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Damanhuri
Maka dari itulah Ustaz Abdul Somad juga membagi jamaah menjadi tiga kategori.
"bahwa di masjid membagi tiga level, yang pertama yang hebat seperti harimau, itu dia makan orang satu dia tidak perlu cari makan lagi, itu jamaah paling hebat
nomor dua ular tawak, dia kalau makan kambing satu kali sebulan dia tidak perlu cari makan ini pun juga selamat,
tapi ada jamaah kita yang ayam kampung, dia ceker pagi makan siang, cari siang makan sore," kata Ustaz Abdul Somad.
Jamaah level tiga inilah yang didata oleh Ustaz Abdul Somad.
Ia mengumpulkan bantuan dari jamaah level satu dan dua kemudian diberikan ke jamaah level 3.
"maka inilah yang kita data, berapa orang, jamaah yang mampu tadi kita buka rekening kita terima bantuan kita salurkan ke jamaah,
tidak kita ajak ke masjid tapi mereka punya keterikatan emosional dengan masjid, dulu waktu kamu sulit dibantu masjid, ketika di phk tidak ada kerja sulit makan maka masjid meniolong, " kata Ustaz Abdul Somad.
Bantuan juga diberi secara bertahap.
Mulai dari 10 April 2020 untuk persiapan Ramadhan, sampai nanti 10 Juni 2020 untuk persiapan bilamana kondisi semakin memburuk.
"maka bantuan ini kami bagi menjadi tiga, 10 April persiapan Ramadhan,
10 Mei persiapan idul fitr, 10 jubni andai ini berjajut, " jelas UAS.
Dengan begitu, Ustaz Abdul Somad menekankan bahwa masalah ini bukan hanya sebatas ilmu agama.
Adapula faktor sosial dan ekonomi yang tak kalah patut dikedepankan.
"jadi tidak hanya sebatas fikih tetapi ada masalah sosial, disanalah ada wibawa negara, wibawa kekuasaan,
oleh sebab itu Insallah jamaah akan mendengar kalau mereka perutnya kenyang, kalau mereka ada bantuan,
jadi kalau bekrutat masalah fikih ini tidak aka selesai, yang saya terapkan di masjid saya kita tutup ," kata Ustaz Abdul Somad di ILC