Melihat Aktifitas Imigran di Puncak Bogor, Terciduk Ngamar Sama Warga Lokal Hingga Catatan Narkoba

Ribuan Warga Negara Asing ( WNA) yang merupakan pengungsi atau Imigran dari Timur Tengah merasa nyaman tinggal di wilayah Puncak Bogor.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Warrga Puncak gelar buka puasa bersama bersama Imigran di Pecae Educational Shelter Desa Batu Layang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Minggu (9/4/2023). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ribuan Warga Negara Asing ( WNA) yang merupakan pengungsi atau Imigran dari Timur Tengah merasa nyaman tinggal di wilayah Puncak Bogor.

Bahkan karena nyamannya Puncak Bogor, tidak sedikit para Imigran itu menikahi warga lokal.

Hal itu diungkap Koordinator Imigran jalur Puncak, Mochammad.

"Yang menikah dengan warga lokal banyak, cuman nikahnya nggak resmi. Nikah siri, selembar doang di kua," ucapnya.

Sementara itu, Imigran asal Timur Tengah, Taher Asad mengaku nyaman tinggal di Puncak Bogor.

"Banyak saudara-saudara saya yang sudah pindah ke negara lain, tapi saya di sini saja sudah 10 tahun. Di sini enak, saya nyaman," ujarnya.

Baca juga: Cerita Warga Cisarua 13 Tahun Kontrakannya Ditempati Imigran Timur Tengah, Ngaku Sulit Berkomunikasi

Tersebar disejumlah wilayah

Sementara itu, para Imigran Timur Tengah diketahui menetap di Puncak Bogor dan tersebar disejumlah titik.

Satu di antara sejumlah titik yang disinggahi Imigran Timur Tengah yakni Desa Batu Layang.

Kepala Desa Batu Layang, Iwan Setiawan, mengungkapkan kalau menurut data terakhir pada 2022 total imigran atau pengungsi di Batu Layang tidak lebih dari 100 orang.

"Di Batu Layang kalau data tahun 2022 ada 80an pengungsi," ungkapnya saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Rabu (17/5/2023).

Lebih lanjut dirinya juga menjelaskan kalau titik-titik atau kediaman para pengungsi tersebut tidak menetap.

"Titik-titik lokasinya si tersebar ya, soalnya mereka cepat sekali pindah," ujarnya.

Baca juga: Mengintip Para Imigran di Puncak Bogor saat Buka Puasa Bersama, Bahasa Sempat Jadi Kendala

Meskipun tergolong banyak dan bertahun-tahun imigran tinggal di Desa Batu Layang, Iwan Setiawan menerangkan kalau selama dirinya memimpin belum pernah ada warganya yang menikah dengan warga negara asing (WNA).

"Kalau menikah dengan warga lokal, di Batu Layang si tidak ada ya," terangnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved