Cerita Warga di Bantaran Sungai Cileungsi Dihantui Bau Busuk, Mau Makan Pintu Rumah Tutup Rapat

bau menyengat ini tercium sampai ke pemukiman warga di bantaran Sungai Cileungsi di wilayah Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Kondisi aliran Sungai Cileungsi, di kawasan Desa Wanaherang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Senin (11/9/2023). 

Namun setelah kondisi sungai tercemar, ikan-ikan yang beragam ini sudah sulit didapat.

"Ikan sapu, ikan mujair, ikan lalawak, lele, macem-macen ikannya di sini, kadang-kadang ikan emas, gurame juga ada. Tapi sekarang gak ada, habis pada mati, tinggal ikan sapu, ikan sapu juga sebagian pada mati," ungkapnya.

Dia mengatakan bahwa ketika musim penghujan, bau menyengat dari Sungai Cileungsi biasanya hilang, namun ketika musim kemarau kembali datang maka bau menyengat kembali muncul.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi - Cikeas (KP2C), Puarman, mengatakan bahwa memasuki pekan kedua September 2023 kondisi sungai Cileungsi semakin parah.

"Sejak Minggu siang hingga malam air Sungai Cileungsi makin hitam, bau dan banyak ikan yang mati," kata Puarman dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Ngeri ! Ikan-Ikan di Sungai Cileungsi Mati Karena Tercemar, Komunitas Peduli Sungai : Semakin Parah

Puarman mengatakan, sangat banyak masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran Sungai Cileungsi mengadukan kondisi ini.

"Pencemaran Sungai Cileungsi sudah berlangsung lama, bahkan lebih dari 7 tahun," kata Puarman.

Pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah selama ini, kata dia, ternyata tidak efektif karena pencemaran yang diduga dari limbah industri selalu terjadi dan berulang.

Kata dia, pemerintah harus menggunakan kewenangannya untuk melakukan penindakan yang lebih tegas.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved