Sisi Lain Bogor

Kisah Pelik Warga di Parung Panjang Bogor, Udara Segar Pagi Hari Musnah Tertutup Debu Truk Tambang

Mulai dari jalan yang rusak, debu pekat, kemacetan, sampai kecelakaan lalu lintas. Setiap hari, semakin bertambah peliknya.

|
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Aktifitas truk tambang di wilayah Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Sabtu (4/5/2024). 

Barulah, regenerasi muncul. Papay yang sudah mulai mundur sebagai aktifis Parung Panjang, diteruskan oleh generasi muda yang menamai komunitasnya Masyarakat Peduli Parung Panjang (MPPP).

MPPP saat itu menggelar demo sekitar periode tahun 2017-2018.

Saat itu tuntutan mereka lebih diperuncing yakni munculnya pembangunan jalur khusus truk tambang.

“Disitulah awal mulanya bergulir jalur khusus truk tambang. Sekitar tahun 2017 2018 lah. Keitungnya itu demo kedua setelah demo awal tahun 2014 lalu,” ungkapnya.

Sebuah truk tambang melintas di ruas jalan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Selasa (25/9/2018)
Sebuah truk tambang melintas di ruas jalan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Selasa (25/9/2018) (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Tuntutan itu pun terus didesak sampai saat ini.

Meski begitu, realisasinya pun sampai sekarang belum jelas. 

Masyarakat Parung Panjang kian nelangsa akibat aktifitas truk tambang ini.

“Terakhir informasinya diambil oleh investor. Tapi, informasi ini belum bisa saya rincikan karena saya belum mendapatkan data yang banyak,” ujar Papay.

Kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan korban jiwa terus bertambah.

Jika dihitung sampai tahun 2024 ini, sekitar 80 orang meninggal dunia akibat truk tambang yang kerap melintas.

“Data pastinya mungkin ada di Polsek ya. Tapi, kalau dihitung perkiraan mencapai angka segitu,” ujarnya.

Desakan itu pun semakin kencan disuarakan oleh masyarakat Parung Panjang. Tahun 2023 lalu, demo besar-besaran kembali dilakukan.

Pembangunan Jalur tambang kian dilantangkan oleh masyarakat. 

“Sekarang kita bingung, malah ada muncul wacana perbaikan jalan. Bukan pembangunan. Padahal yang kita inginkan ini, pembangunan jalur truk tambang,” ucapnya.

Pembangunan jalur truk tambang menjadi harga mati bagaimana pun akhirnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved