Sisi Lain Bogor

Kisah Pelik Warga di Parung Panjang Bogor, Udara Segar Pagi Hari Musnah Tertutup Debu Truk Tambang

Mulai dari jalan yang rusak, debu pekat, kemacetan, sampai kecelakaan lalu lintas. Setiap hari, semakin bertambah peliknya.

|
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Aktifitas truk tambang di wilayah Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Sabtu (4/5/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, PARUNG PANJANG - Permasalahan pelik menghiasai warga yang tinggal di kawasan Parung Panjang Kabupaten Bogor, jalur yang kerap dilintasi truk tambang setiap harinya.

Mulai dari jalan yang rusak, debu pekat, kemacetan, sampai kecelakaan lalu lintas. Setiap hari, semakin bertambah peliknya.

Ketiga hal ini pun mengundang perhatian dan kekesalan warga yang aktifitas di kawasan ini.

Segala cara dilakukan agar hal itu bisa hilang dikawasan ini. Mulai dari demo, pembatasan jam operasional, dan pemasangan plang pembatas truk.

Namun, semuanya sia-sia. Kawasan ini masih menjadi kawasan yang permasalahan peliknya ini tak kunjung terselesaikan.

Satu keinginan warga Parung Panjang saat ini yakni ‘Jalur Khusus Tambang Harga Mati’.

“Ditanggapi atau tidaknya kita akan terus menyeuarakan. Yang penting Indonesia tahu permasalahan di Parung Panjang saat ini,” kata Kepala Dusun 1 Desa Parung Panjang sekaligus mantan aktifis Parung Panjang, Hendra Kusmawan kepada TribunnewsBogor.com, Sabtu (4/5/2024).

Jika ditarik waktu ke belakang, permasalahan saat ini sudah disuarakan oleh masyarakat Parung Panjang saat tahun 2014 lalu.

Saat itu, ratusan truk sudah melintas jalanan Parung Panjang. Sekira 200 truk melintas setiap harinya.

Penyakit ISPA sangat tinggi, jalanan rusak sana sini, bahkan dalam seminggu saat itu tercatat ada tiga orang warga Parung Panjang yang tewas akibat truk tambang ini.

“Keran demo pertama itu awal tahun 2014 itu bulan Agustus. Ya pemicunya itu. Puncaknya ketika dalam seminggu itu ada tiga orang yang meninggal dunia akibat aktifitas truk tambang ini,” kenang pria yang kerap disapa Papay ini.

Aktifitas truk tambang di wilayah Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Sabtu (4/5/2024).
Aktifitas truk tambang di wilayah Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Sabtu (4/5/2024). (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Papay dan kawan-kawannya saat itu mulai menyusun rencana untuk menyuarakan keresahan ini.

Saat itu, Camat Parung Panjang mengizinkan warganya untuk berdemo dengan syarat yang hadir harus banyak.

Saat itu, diakui Papay, ada 1.000 orang lebih yang menyuarakan keresahannya terkait aktifitas truk tambang ini.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved