Sejarah Warga di Tanjungsari Bogor Tak Punya Jembatan, Rela Terobos Sungai Deras Demi Pemakaman
Sudah sejak puluhan tahun, warga sekitar biasa melintasi sungai itu karena tak kunjung punya jembatan.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Tsaniyah Faidah
"Memang ada makam keramat, disebutnya Uyut Saiun, awalnya mah itu katanya. Karena di sini tidak ada tanah mati, dipilih lah di sana (di seberang sungai), karena sudah ada makam keramat itu," kata Osim.
Namun, diakui Osim, menyeberangi Sungai Cimapag tanpa jembatan memang berbahaya.
Apalagi di musim penghujan yang mana biasanya membuat aliran sungai meluap.
Bahkan ketika ada warga yang meninggal tapi cuaca hujan, warga terpaksa menunda pemakaman sambil menunggu aliran sungai surut.
Sehingga menurutnya warga sangat membutuhkan jembatan, apalagi banyak warga yang juga menyeberangi sungai itu untuk ke kebun.
"Butuh sekali itu jembatan warga mah, selain ke makam banyak juga warga yang ke kebun. Kalau lagi hujan besar ada yang meninggal, susah kalau gak ada jembatan," ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari Desa Buanajaya, mereka sudah mengajukan ke dinas terkait terkait kebutuhan akses jembatan warga Kampung Inpres tersebut, namun sementara ini masih belum terwujud.
| Uptade Penertiban Tambang Emas Ilegal di Kawasan Gunung Salak, Petugas Temukan Tempat Karaoke |
|
|---|
| Klub Basket Borneo Hornbills Berganti Nama Jadi Bogor Hornbills, Siap Harumkan Nama Bogor di IBL |
|
|---|
| Cerita Warga Gotong Jenazah Terobos Sungai di Tanjungsari Bogor, Akui Mayatnya Hampir Hanyut |
|
|---|
| Kronologi Warga Tanjungsari Bogor Gotong Jenazah Seberangi Sungai, Berawal Ada Warga Tersambar Petir |
|
|---|
| Sedih Kehilangan Putri Tercinta, Pria di Parung Bogor Ditemukan Tewas Tergantung |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.