Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Sejarah Warga di Tanjungsari Bogor Tak Punya Jembatan, Rela Terobos Sungai Deras Demi Pemakaman

Sudah sejak puluhan tahun, warga sekitar biasa melintasi sungai itu karena tak kunjung punya jembatan.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Tsaniyah Faidah
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Penampakan Sungai Cimapag di Kampung Inpres, Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jumat (7/11/2025). Lokasi ini viral karena alirannya diseberangi warga tanpa jembatan saat akan memakamkan warga yang meninggal. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Warga Kampung Inpres, Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor viral karena belum punya akses jembatan.

Saat melakukan pemakaman ketika ada warga yang meninggal, warga harus menggotong keranda mayat menerobos derasnya aliran sungai.

Warga pun harus rela basah-basahan ketika melaksanan proses pemakaman warga tersebut.

Pantauan TribunnewsBogor.com, Jumat (7/11/2025), lokasi pemakaman ini rupanya memang berada di seberang pemukiman warga dan dipisahkan oleh Sungai Cimapag.

Sudah sejak puluhan tahun, warga sekitar biasa melintasi sungai itu karena tak kunjung punya jembatan.

Padahal selain ke pemakaman, warga sekitar juga kerap menyeberangi sungai itu untuk pergi ke sawah atau ke kebun.

Menurut Ketua RW setempat, Osim, warganya sudah puluhan tahun terbiasa terobos sungai saat hendak memakamkan warga yang meninggal.

Dari ingatannya sejak kecil pun, warga sekitar dari dulu sudah melakukan hal itu karena tak adanya jembatan.

Sampai di tahun 2025, warga masih harus mengalami hal tersebut.

"Yang jalur lain di Cigadung kan sudah ada jembatan rawayan dua, cuman di sini ini aja yang belum punya jembatan," kata Osim kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (7/11/2025).

Makam di seberang sungai itu, kata dia, dimanfaatkan oleh warga tiga kampung sejak puluhan tahun lalu.

"Cirejag, Wangun, Inpres, makaminnya di situ," katanya.

Dalam sejarahnya, kata dia, ada satu makam keramat yang sudah ada sejak dulu di kawasan itu.

Satu makam itu lah kemudian yang membuat warga memilih menjadikan kawasan itu menjadi tempat pemakaman.

Namun warga harus menyeberangi sungai tanpa jembatan jika akan memakamkan warga yang meninggal.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved