Kuliner Bogor

Roti Gambang Sa’arina Bogor, Jajanan Lawas yang Hits Lagi, Kini Dicari Kalangan Gen Z

Roti Gambang Sa’arina dirintis oleh pasangan suami istri Desi Hapitalia (52) dan Cecep Solihin sejak tahun 1998.

Editor: Tsaniyah Faidah
Muhamad Zainal Muttaqin/ Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor
KULINER BOGOR - Roti Gambang Sa’arina Bogor dikenal sebagai jajanan tradisional yang tetap diproduksi secara manual sejak 1998. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH – Di tengah maraknya roti dan kue modern, ada satu produk tradisional yang tetap mempertahankan eksistensinya hingga kini, yakni Roti Gambang Sa’arina.

Usaha ini berlokasi di kawasan Babakan Sirna, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor dan menjadi salah satu pelestari jajanan klasik yang kini kembali digemari masyarakat.

Roti Gambang Sa’arina dirintis oleh pasangan suami istri Desi Hapitalia (52) dan Cecep Solihin sejak tahun 1998.

Awalnya mereka memproduksi roti manis yang dipasarkan secara keliling oleh anak-anak di sekitar rumah.

Namun pada tahun 2002, produksi mengalami penurunan hingga akhirnya mereka beralih ke pembuatan roti gambang, yang semula dititipkan di warung-warung kecil.

Keputusan itu menjadi titik balik usaha mereka.

Melalui berbagai pelatihan UMKM yang diikuti, Cecep berhasil memperoleh legalitas PIRT dan sertifikat halal, sehingga produk mereka kini bisa masuk ke toko kue, outlet, hingga pameran kuliner.

Yang membuat Roti Gambang Sa’arina berbeda adalah bentuknya yang lebih kecil dibanding roti gambang tradisional pada umumnya.

KULINER BOGOR - Seorang pengrajin Roti Gambang Sa’arina tengah mengoleskan kuning telur pada adonan sebelum dipanggang.
KULINER BOGOR - Seorang pengrajin Roti Gambang Sa’arina tengah mengoleskan kuning telur pada adonan sebelum dipanggang. (Muhamad Zainal Muttaqin/ Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor)

Selain itu, aromanya memiliki ciri khas tersendiri dengan aroma kayu manis yang kuat, memberi sensasi klasik setiap kali disantap.

Meski sudah berinovasi, Desi tetap mempertahankan resep turun-temurun dari keluarganya.

Proses pembuatannya masih manual menggunakan tangan, sementara untuk pemanggangannya kini memakai gas elpiji.

Inovasi rasa pun terus dilakukan tanpa menghilangkan keaslian, seperti varian keju, coklat, talas, dan jahe asli yang memberikan sensasi hangat di tenggorokan.

Pelanggan setia Roti Gambang Sa’arina didominasi oleh kalangan usia 50 hingga 80 tahun yang ingin bernostalgia dengan jajanan masa kecil mereka.

Namun, tak sedikit juga anak muda yang mulai tertarik setelah mencobanya.

“Roti ini jajanan tradisional tapi rasanya kekinian,” ujar Azkia, salah satu pengunjung yang mengetahui produk ini melalui Instagram.

Baca juga: Bukan Sate Biasa, Kuliner Sate Sumsum Pak Oo Tawarkan Sensasi Lumer yang Unik di Bogor

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved