Bertemu Langsung, Anggota DPR Semprot Komnas HAM yang Tolak Hukuman Mati Herry Wirawan: Ini Predator
Arteria Dahlan dengan tegas menyebut Herry Wirawan pantas dihukum mati karena merupakan predator anak.
Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
"Kalau Saya, dalam posisi tertentu, Saya menyetujui hukuman mati, terutama terhadap orang-orang seperti Herry Wirawan ini. Bila perlu ditembak kepalanya," pungkas politisi Gerindra itu.
Herry Wirawan Tak Menyesal
Raut wajah Herry Wirawan usai mendengar bakal dituntut hukuman mati mengejutkan jaksa.
25 tahun menjadi jaksa di Kejaksaan Tinggi, Asep N Mulyana menyebut ekspresi Herry Wirawan lain daripada yang lain.
Jika terdakwa lain akan histeris atau menangis kala dituntut hukuman mati, Herry Wirawan justru terlihat tenang.
Baca juga: Cara Daftar Vaksinasi Booster Gratis di Laman Peduli Lindungi, Mulai Vaksin Moderna hingga Pfizer
Duduk jadi terdakwa di ruang sidang Pengadilan Negeri Bandung, Herry Wirawan seolah ingin menunjukkan sifat aslinya di depan Jaksa dan Hakim.
Tak habis pikir dengan tingkah pemerkosa 13 santriwati itu, Asep N Mulyana gusar.
Bahkan seharusnya menurut kepala Kejati Jabar, Herry Wirawan menitikkan air mata saat dituntut hukuman kebiri kimia.

"Saya lihat ketika Kami membacakan tuntutan mati, tidak ada ekspresi sama sekali. Tidak ada satu tetes air mata pun yang muncul. Tidak ada rasa bersalah dari terdakwa. Seolah-olah ini suatu kebiasaan atau perbuatan yang apa adanya, yang umum dilakukan orang," kata Asep N Mulyana dalam wawancara TV One yang dilansir TribunnewsBogor.com, Rabu (12/1/2022).
Dituntut hukuman mati hingga kebiri kimia, Herry Wirawan tak bergeming di depan jaksa dan hakim.
Terkait gelagat Herry Wirawan yang serupa psikopat dan tak merasa bersalah, Asep N Mulyana punya alibi.
Diungkap Asep, Herry nyatanya dalam sehat dengan kondisi mental yang baik.
"Ketika Kami menanyakan bagaimana fakta perbuatan, dijawab dengan lugas. Jadi Kami tidak melihat ada hal-hal sakit jiwa. Ada kesadaran dan kesengajaan pelaku melakukan perbuatan ini, kejahatan yang sangat serius," ungkap Asep N Mulyana.