TOPIK
Pelajar SMA Tewas Dibacok
-
MA merupakan terdakwa yang membuat Arya Saputra pelajar SMK Bina Warga 1 di Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, tewas.
-
Penasihat hukum MA (17) terdakwa yang tewaskan pelajar SMK Bina Warga 1 di Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, beberkan kondisi MA.
-
di ruang sidang anak PN Bogor, sambil digiring oleh petugas Pengadilan, MA yang mengenakan baju tahanan berwarna merah, serta kopiah berwarna putih
-
vonis yang diberikan itu juga diberikan kepada MA usai terbukti terlibat dalam tewasnya pelajar SMA Bina Warga 1 Kota Bogor yang diketahui bernama
-
Pada beberapa pekan lalu, MA (17) dan SA (18) 2 dari 3 pelaku pembacokan itu ditangkap polisi, bahkan keduanya saat ini sudah disidang.
-
Polisi masih belum bisa menangkap Tukul walaupun terhitung sudah 25 hari. Tukul pun akhirnya saat ini statusnya ditetapkan sebagai Daftar Pencarian
-
Sidang perdana kasus tewasnya seorang pelajar SMK Bina Warga 1 Kota Bogor digelar di Pengadilan Negeri (PN) Bogor Kelas IA, Senin (3/4/2023).
-
Persidangan yang dilakukan secara tertutup ini selesai dilakukan usai Jaksa Penuntun Umum (JPU) membacakan dakwaannya.
-
Terlepas dari kondisi yang waswas, diakui Dian, saat ini, keluarga pun kondisinya sudah mengikhlaskan kejadian ini.
-
Dua orang tersangka yang sudah ditangkap, yakni MA dan SA kali ini disidang di Pengadilan Negeri Bogor Kelas 1.
-
Upaya yang dilakukan penyidik Satreskrim Polresta Bogor Kota hingga kini belum juga membuahkan hasil untuk menangkap Tukul.
-
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengaku tak menemui kesulitan dalam upaya pencarian pelaku pembacokan pelajar SMK ini.
-
Kata Bima Arya, dirinya masih sangat optimis, Tukul bakal segeta tertangkap oleh Polresta Bogor Kota. Seperti yang diketahui, terhitung sudah 21 hari
-
Apalagi, sampai saat ini, terhitung sudah 21 hari eksekutor utama berinisial ASR alias Tukul masih belum tertangkap.
-
Bahkan, dirinya juga mengkalim bahwa pihaknya tidak mengalami kesulitan dalam hal ini meskipun Tukul sudah kabur selama 20 hari sejak kejadian.
-
Hampir tiga pekan berlalu tewasnya AS (16) pelajar yang disabet saat menyebrang jalan di Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
-
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengetahui lokasi persembunyian eksekutor pembacokan siswa SMK Bogor, tapi kenapa belum ditangkap
-
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso membeberkan eksekutor utama yang tewaskan pelajar SMK Bina Warga 1 di Simpang Pomad.
-
Pelaku utama pembacokan pelajar SMK Bina Warga 1 Kota Bogor di Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, masih menghirup udara bebas.
-
Banyak kepedulian dan doa terjadi di tempat tewasnya pelajar SMK Bina Warga 1 di Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
-
Kasus pembacokan Arya Saputra (16) di Lampu Merah Pomad, Bogor Utara, masih menjadi buah bibir masyarakat.
-
Tubuh bocah remaja laki-laki itu langsung ambruk di dekat gapura kecil menuju pemukiman warga yang berada di sekitaran Simpang Pomad.
-
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengaku tak menemui kesulitan dalam upaya pencarian pelaku pembacokan pelajar SMA ini.
-
Disinggung soal kesulitan, Bismo mengklaim, sejauh ini pihaknya tidak mengalami kesulitan apapun.
-
ASR (17) alias Tukul, pelaku utama pembacokan pelajar SMK Bina Warga 1 Kota Bogor hingga tewas, kini masih buron.
-
Banyak kepedulian dan doa terjadi di tempat tewasnya pelajar SMK Bina Warga 1 di Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
-
Diketahui, Arya merupakan pelajar SMK Bina Warga 1 Kota Bogor yang tewas dibacok saat sedang menyebrang jalan di Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara
-
Kasus pembacokan yang menewaskan seorang pelajar SMK Bina Warga 1 Kota Bogor di Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, masih menemui kendala.
-
Youtuber Irfan Jayani mewawancarai orangtua korban pembacokan di Kota Bogor. Orangtua korban berharap pelaku utama pembunuhan anaknya cepat ditangkap
-
Di kediamannya, orangtua angkat Arya ternyata membeberkan keinginan terakhir darianaknya itu, yang di mana korban ingin menjadi arsitek hingga dapat