Dari Dapur Kos, Mamain Frozen Food Bogor Raup Omzet Rp150 Juta per Bulan Berbekal Modal Rp300 Ribu

Kini, kapasitas produksi Mamain Frozen Food meningkat pesat.

Mereka mengolah hingga 100 kilogram tepung per hari, menghasilkan sekitar 420–450 pack produk.

Dari yang awalnya hanya dibantu beberapa orang, kini Mamain Frozen Food mempekerjakan 10 karyawan.

Produknya pun semakin beragam.

Selain roti maryam (original, pandan, cokelat), Mamain Frozen Food memproduksi pempek kulit, tekwan, risoles, pizza, donat susu, hingga siomay. 

Semua dibuat dari bahan segar tanpa tambahan bahan pengawet.

“Kami konsisten menghadirkan makanan rumahan yang sehat dan praktis. Produk Mamain Frozen Food tidak pakai bahan pengawet tambahan, cukup dibekukan saja,” jelas Dina.

Soal harga, produk Mamain Frozen Food dijual mulai Rp18.000 hingga Rp49.000.

Pendistribusiannya dilakukan melalui penjualan online, kemitraan dengan toko frozen food di seluruh Kota Bogor, serta jaringan reseller.

Kini, produk mereka bahkan sudah menjangkau daerah lain hingga Padang.

“Omzet kami rata-rata di angka Rp150 juta per bulan,” kata Dina.

Namun perjalanan ini tidak sepenuhnya mulus.

Dina menyebut kenaikan harga bahan baku menjadi tantangan terbesar.

Meski begitu, ia terus mencari strategi agar penjualan tetap stabil tanpa harus menaikkan harga secara drastis.

“Tantangan terbesarnya tentu ketika bahan baku naik. Tidak mungkin harga langsung dinaikkan, jadi kami harus pintar mencari cara agar produk tetap laku,” ujar Dina.

Meski penuh lika-liku, Dina memiliki harapan besar untuk Mamain Frozen Food agar semakin dikenal, luas, dan bermanfaat bagi para ibu di seluruh Indonesia.

“Harapan kami, Mamain Frozen Food bisa dikenal semakin luas, digemari semua kalangan, dan yang paling penting, bisa jadi solusinya mamah Indonesia,” tutupnya.

(Riga Fasya Dwi Jamaludin – Politeknik Negeri Jakarta)